.net - Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Ida Fauziyah mengungkapkan perihal pentingnya sebuah ketahanan keluarga dalam menghadapi tantangan zaman dan perubahan sosial. Menurut Ida, di antara tantangan zaman sekarang ini, adalah derasnya arus teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi, katanya, sangat kuat terhadap teladan komunikasi suami istri dan antara orang renta dengan anaknya.
Ia memberikan hal itu pada program Festival Keluarga Maslahah, dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LKKNU di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10).
“Komunikasi terasa sangat lancar berkat kecanggihan teknologi infromasi meskipun pada jarak berjauhan tetapi kecanggihan komunikasi itu tidak akan pernah mampu mewakili kehangatan dan dekapan orang renta terhadap anak. Pelukan hangat orang renta pasti sangat diharapkan oleh bawah umur kita,” jelas perempuan kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini.
Pada program yang bertema “Membangun Keluarga Membangun Bangsa” ini, Ida mengatakan perihal dampak negatif terhadap keluarga jikalau tidak pandai menggunakannya dengan bijak.
Perempuan 48 tahun ini pun mengungkapkan sebuah kasus perihal seorang anak yang mempunyai keinginan menjadi handphone dengan alasan biar terus erat dengan orang renta dan cepat mendapat respon setiap permaslahan yang disampaikan. Seperti handphone yang cepat diangkat kalau ada pesan atau panggilan masuk.
"Cita-cita" itu merupakan sindiran kepada orang renta zaman sekarang perihal mana yang lebih erat bagi mereka, apakah anak atau telepon genggam. “Itu fenomena yang aku kira (dipicu oleh) derasnya teknologi gosip yang hingga tidak mampu menghindarkan, dan tidak mampu mewakili kehangatan ortu terhadap anak,” katanya.
Pada program yang diselenggarakan selama dua hari (21-22/10) ini, hadir Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Helmy Faisal Zaini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK RI) Puan Maharani, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Puto Sandjojo, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suaib Thahir, Sekretaris LKKNU Alissa Wahid, dan lain-lain. (Husni Sahal/Mahbib/NU Online)
0 komentar:
Posting Komentar