.net - Peringatan Hari Santri yang dilaksanakan di sejumlah kawasan menerima perhatian kasatmata banyak pihak. Hal itu terbukti salah satunya dengan semaraknya poster atau spanduk yang dipasang di banyak sekali tempat.
Bahkan, banyak sepanduk Hari Santri dipasang di tempat-tempat ibadah non-Islam. Klenteng Tjoen Hok Bio yang berada di Desa Karangboyo Juana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, misalnya. Pengurus tempat ibadah umat Konghucu tersebut sengaja memasang sepanduk hari santri di pagar depan Klenteng biar mampu menunjukkan pesan moral.
"Usai pertemuan umat lintas agama, sepanduk hari santri dari Banser NU sengaja kami pasang. Sebagai penyejuk jiwa biar kebinekaan benar-benar mampu terwujud dan diterima masyarakat," ucap Rohimin, salah satu pengurus Klenteng, Sabtu (21/20).
Ia menambahkan, jalinan kemitraan dengan Banser NU sudah lama terpupuk dengam baik. "Sudah lama kami menjalin kekerabatan kekeluargaan. Bahkan, sering kali kami terlibat dalam aktivitas sosial," imbuh Rohimin.
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Juana, Sisiwoyo mengatakan bahwa Islam itu rahmatallil 'alamin. Maka sudah barang tentu, lanjutnya, membaur, rukun dan tenang kepada semua manusia.
"Islam yaitu agama rahmatallil alamin. Sudah selayaknya kita khususnya warga Nahdliyyin lebih dulu menunjukkan pola dan mengajak umat agama lain untuk rukun dan damai," ujarnya.
Siswoyo menuturkan bahwa Banser dan Ansor sudah ada pertemuan dengan lintas agama. Dalam pertemuan tersebut membentuk forum kerukunan umat beragama (FKUB) dengan tujuan biar kebinekaan tetap terjaga dengan baik.
"Minggu lalu sudah ada pertemuan lintas agama, Nasrani Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan Dharmo Gandul di Aula Kecamatan Juana. Semua bertujuan menjaga NKRI biar tetap kondusif," pungkasnya. (Suhud Mas'ud/Mahbib/NU Online)
0 komentar:
Posting Komentar