.net - Sekitar 100.000 santri se-Kabupaten Sidoarjo berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di GOR Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/10).
Hafidz cilik asal Sidoarjo Jawa timur ini berjulukan lengkap Roja Muhammad Bisma Rahmatullah.
Sejumlah Kiai sepuh Jawa Timur tampak hadir. Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar dan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf beserta para kiai khos lain dan para pejabat lainnya.
Dalam program tersebut digelar Pemecahan Rekor MURI Ngaji Kitab Kuning Nashoikhul Ibad yang diikuti sekitar 90.000 santri. Atas rekor tersebut, perwakilan MURI kemudian memperlihatkan piagam penghargaan kepada pencetus program Ngaji Bareng itu yakni Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sidoarjo, Riza Ali Faizin.
Selain penyerahan Rekor MURI dalam program yang dihadiri pengurus PBNU dan PWNU Jatim itu, juga dilengkapi sumbangan hadiah kepada Muhammad Bisma Rahmatullah yang diusia 8 hingga 11 tahun telah hafal Quran 30 juz, hafal Alfiyah dan Durrotunnasikhin dari Rois Am PBNU, KH Makruf Amin.
“Kami beri hadiah kitab lagi semoga secepatnya dihafalkan lagi,” terang KH Makruf Amin.
Hafidz cilik asal Sidoarjo Jawa timur ini berjulukan lengkap Roja Muhammad Bisma Rahmatullah.
Bocah yang bersahabat di sapa Bisma ini Lahir di Kota Gresik Jawa Timur (10 april 2007)
Bisma Masuk di Pesantren Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Anak (PTYQA) Yayasan Arwaniyyah Desa Krandon Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Jawa tengah di usia 7 tahun pada pertengahan Tahun 2013.
Bocah Usia 8 Tahun ini di uji tes Hafalan oleh guru pembimbing di dampingi KH. Ulin Nuha Arwani (Putra pendiri ponpes Arwaniyyah) dan Akhirnya Hatam Alqur’an Pada 12 Februari 2015,
Selanjutnya di ikutsertakan dalam Wisuda Akhirussanah 1436H/2015 M. beberapa Bulan yang lalu sebagai Wisudawan terkecil.
Selanjutnya di ikutsertakan dalam Wisuda Akhirussanah 1436H/2015 M. beberapa Bulan yang lalu sebagai Wisudawan terkecil.
Bisma ialah Anak pertama dari dua bersaudara (Nama adik nya = Alimudin Sa’idullah) Keduanya lahir dari Pasangan Bapak Isma’il dan Ibu Etik. Background atau Latar belakang orang bau tanah yang sama-sama tidak penghafal Al-qur’an ini memang menginginkan dari dulu mempunyai keturunan yang bisa menjaga Kalamullah (Baca : Alhafidz).
Saat di tanya Kontributor ISK ihwal kenapa ingin menghafal Alqur’an, Bisma menjawab dengan kalem dan polosnya “Saya di suruh Bapak ibu menghafal Alqur’an dan aku suka” tandasnya.
Di Pesantren, Selain Menghafal Alqur’an, Pada Pagi hari Bisma yang masih duduk di kelas 3 ini juga menuntut ilmu di MI Yanbu’ul Qur’an, yang lokasinya masih berada di Lingkungan Asrama Pondok Pesantren.
Selain di atas, Bisma dan teman-teman Pesantren nya juga mengikuti Kegiatan suplemen di luar rutinitas, ibarat Bermain Sepak Bola, Badminton, Nonton TV tiap hari libur(Jum’at) dan di ajak Berenang di WaterBoom Kudus.
Adapun acara luar yang bersifat religi ialah Berziarah ke Makam Simbah KH.Arwani Amin (Pendiri Ponpes Arwaniyyah) dan Syeh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus).
Ustadz Yusrul Muna(Pembimbing santri) Kepada ISK Menjelaskan Bahwa di Pondok ini setiap 1 Pembimbing mengurus 12 Anak, dan 1 diantaranya ialah Bisma.
Awal masuknya ke Pesantren, diantarkan oleh Keluarga dan juga kedua orang tuanya, pada awalnya biasa saja, namun setelah orang bau tanah nya angkat kaki meninggalkan Pondok Pesantren, selama 3 Hari Bisma Menangis, Hal yang sangatlah wajar untuk bocah Usia belia yang tidak ingin jauh dari orang tua, namun lambat laun Bocah tersebut bisa menyesuaikan dan pembiasaan di lingkungan dan sahabat yang baru.
Ustadz M.Asrofil khotim juga Pembimbing santri kepada ISK Menambahkan bahwa Segitiga poin yang harus berjalan beriringan, diantaranya ialah Do’a dan Semangat dari Orang tua, Anak yang patuh, dan Usaha Ustadz/Pengasuh Ponpes.
Memang berat Orang bau tanah dikala melepas anak tercinta-nya menuntut ilmu di lembaga pendidikan islam ber-asrama (Islamic boarding School).
Usia dini yang harusnya menerima kasih sayang juga perlindungan dari orang bau tanah maka harus Meng ikhlaskan anak nya untuk di serahkan sepenuhnya di Pondok Pesantren.
Usia dini yang harusnya menerima kasih sayang juga perlindungan dari orang bau tanah maka harus Meng ikhlaskan anak nya untuk di serahkan sepenuhnya di Pondok Pesantren.
Lanjutnya, Bisa di simpulkan bahwa Bisma ialah seorang Anak yang penurut juga tingkat kecerdasan yang tinggi. Anugerah terindah untuk Bisma yang telah Tuhan berikan, sehingga bisa menghatamkan Alqur’an hanya 20 Bulan. (1 Tahun + 8 Bulan)
Dengan mendo’akan dan Niat Orang bau tanah yang tulus serta mengikhlaskan nya sebab Allah, maka tidak ada sedikitpun rasa beban di hati orang bau tanah bisma dikarenakan telah sepenuhnya di serahkan pada Allah”Imbuhnya.[ISK Kudus/adk/mm]
0 komentar:
Posting Komentar