Latest News
Rabu, 24 Februari 2016

Hakikat Pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia

A. Fungsi, Maksud& Karakteristik Pendidikan SD 
Gerakan ini mengajaran kita buat mengkaji fungsi, maksud& karakteristik pendidikan di SD; peran ortu, guru, & penduduk pun tatanan organisasi pendidikan basicMakadgn begitu kita dapat bisa pertimbangkan hal-hal tersebut kala kita melakukan pekerjaan & menyampaian materi terhadap anak-anak. 

1. Fungsi & Maksud Pendidikan Basic 
SD dijadikan dinas pendidikan yg berfungsi buat menanamkan kapabilitas basic bagi tiap-tiap masyarakat Negeri Indonesia yg masihlah dalam batasan sekolah basic, SDserta berfungsi buat menuntaskan wajib mencari ilmu kepada tingkat Sekolah Basic

Utk lakukan fungsi tersebut, Sekolah Basic senantiasa mengacu pada fungsi pendidikan nasional, adalah mengembangkan kapabilitas pun meningkatkan kualitaskehidupan, harkat, & wibawa manusia & warga Indonesia dalam upaya wujudkan maksud pendidikan nasional. Maksud pendidikan nasional ialah mencerdaskan kehidupan bangsa & bertaqwa terhadap Tuhan Yg Maha Esa & berbudi pekerti luhur, mempunyai wawasan & nalar, keterampilan, kesehatan jasmani, & rohani, kepribadian ygmantap & mandiri, juga rasa tanggung jawab kemasyarakatan & kebangsaan. 
Maksud pendidikan nasional diatassudah tercantum dalam Kurikulum Pendidikan Basic (1993), maksud pendidikan basic yaitu memberikan aset kebolehan basic padapeserta didik buat mengembangkan kehidupannya juga sebagai pribadi, anggota pendudukpenduduk Negeri & anggota umat manusia pun mempersiapkan peserta didikutk mengikuti pendidikan menengah. Husus utk Sekolah Basic maksud pendidikan bisa dikelompok jadi 3 grup & dijelaskan yang merupakan berikut : 
a) Menanamkan Kebolehan Basic Baca-Tulis-Hitung 
Kekuatan basic baca-tulis-hitung adalah prasyarat mutlak dalam berkomunikasi & menjalankan pekerjaan hidup yg paling hakiki. Terhadap hakekatnya mencari ilmuapapun bekal utamanya adalah peserta didik mesti mempunyai kapabilitas baca-tulis. Kususnya keterampilan membaca, mesti serta-merta dikuasai peserta didik di SDsebab segera berhubungan bersama semua proses pelajaran di sekolah. 
b) Memberikan, Menanamkan Wawasan & Keterampilan yg Berguna Bagi Peserta Didik Cocok bersama Tingkat Perkembangannya 
Tekanan penting dalam maksud ini merupakan wawasan & keterampilan basicMakadiinginkan guru jangan sampai hingga mangajarkan hal-hal yg terlampau teoristis ygberada di luar kekuatan anak. Sebab anak kurang dapat dalam menangkap hal-hal yg berbau teori. 
c) Mempersiapkan Peserta Didik buat Mengikuti Pendidikan di SLTP 
Gerakan ini pasti dilaksanakan di kelas tinggi, terutama kelas VI. Maka mereka mempunyai gambaran seperti apa aktivitas pembelajaran di SLTP, yg pasti saja berlainandgn pembelajaran di sekolah basic

2. Karakteristik Pendidikan SD 
a) Peserta Didik 
Peserta Didik SD ialah anak-anak yg berusia antara 6 – 12 thnPeserta Didik SD, terutama yg dikelas-kelas awal, masihlah memandang dunia ini sbg sesuatu total ygterpadu (pandangan holistik), misalnya korek api. Mereka cuma tahu itu korek api tidak dengan tahu bagian-bagian atau struktur yg menyusun korek api tersebut. diluar itu, variasi kebolehan peserta didik SD jauh lebih akbar dari variasi peserta didik SLTP atau SLTA. Sebab di Sekolah Dasar menerima peserta didik tidak dengan menyaksikan kekuatan& latar belakang, tak seperti SLTP atau SLTA yg lewat tes atau NEM maka kemempuan peserta didik relatife sama. 
b) Guru 
Guru SD dianggap yang merupakan guru kelas sebab tiap-tiap guru dituntut buat dapat mengajarkan seluruh mata pelajaran di SD, kecuali agama & penjaskes. Dirinya punbertanggung jawab penuh dapat kelas yg dipegangnya, mulai sejak dari kedatangan peserta didik hingga pemberian rapor. 

c) Kurikulum 
Pengertian kurikulum menurut Hidayat Soetopo (1986 : 15) yakni 
1. Pendidikan merupakan sebuah upaya atau aktivitas yg mempunyai maksud
2. Buat mancapai maksud itu disediakan pengalaman menggali ilmu
3. Penyediaan pengalaman menuntut ilmu tersebut adalah tanggung jawab sekolah. 
Menjadidengan cara umun kurikulum adalah satu buah acara menggali ilmu bagi murid yg mempunyai maksud yg mau diraih pengalaman mencari ilmu yg diberikan &taktik kiat laksanakan acara tersebut. Fungsi kurikulum bagi peserta didik diinginkan supaya mereka mendapat banyaknya wawasan & kecakapan yg baru yg sanggupdikembangkan & melengkapi aset hidup mereka sesudah terjun kemasyarakat. 

d) Pembelajaran 
Dasar-dasar pendidikan di SD tidak akan terpisahkan dari maksud pendidikan SD & karakteristik peserta didik SD biar meraih karakteristik pembelajaran yg ideal. Karakteristik pembelajaran di SD merupakan aktivitas konkret, aktivitas manipulatif, & pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu berikhtiar menyajikan satu topikdengan cara utuh & bermakna bagi anak, bersama trick mengaitkan topik-topik dari beraneka ragam mata pelajaran, & data dalam satu mata pelajaran itu sendiri. 
Ke-3 karakteristik pembelajaran tersebut ialah pencerminan & tingkat perkembangan anak. Maka guru dapat senantiasa mengupayakan menyajikan pengalaman mencari ilmu yg melibatkan aktivitas konkret, manipulatif, & terpadu. Pengalaman menggali ilmu yg begitu DisebutDevelopmentally Appropriate Practices (DAP), ialahpengalaman menggali ilmu atau latihan yg serasi dgn perkembangan anak. 

e) Gedung & Peralatan Pembelajaran 
Terhadap kebanyakan gedung SD terdiri dari 3-6 area kelas ,& satu ruangan guru. Tidak Sama halnya bersama dgn gedung & peralatan SD di daerah-daerah terpncil, tak adalokasi kusus buat perpustakaan atau administrasi bahkan lokasi guru serta tidak jarang tak sediaTapi jauh berlainan bersama gedung & media di daerah perkotaan ygrata-rata menpunyai ruang-ruang kusus & peralatan pembelajaran yg jauh lebih komplit




3. Peranan Guru, Orang Lanjut Usia& Penduduk dalam Pendidikan SD 
a) Peranan Guru dalam Pendidikan SD 
Bagi peserta didik SD, terutama di kelas rendah, guru adalah panutan. Peserta Didik lebih yakin apa yg diajarkan gurunya daripada yg diajarkan orang lanjut usia mereka. Itu menunjukan tinggiya kepercayaan & kepatuhan anak-anak SD pada guru. 
Dalam Peraturan Pemerintahan (PP) No. 38 th 1990 ada dua keputusan berkenaan Tenaga Kependidikan dalam mengkaji peranan guru dalam pendidikan basicialah : 
1. Tenaga kependidikan ialah anggota penduduk yg mengabdikan diri dengan cara cepat dalam penyelenggaraan pendidikan. 
2. Tenaga pendidikan merupakan tenaga kependidikan yg bertugas membimbing, mengajar, & melatih siswa
Guru tergolong ke dalam tenaga pendidik yg berperan membimbing, mengajar, & melatih. Yang Merupakan tenaga pendidik, seseorang guru SD serta mesti sanggupberperan yang merupakan pembimbing , pengajar, & pelatih. Peran yang merupakan pembimbing yakni peran yan g teramat memastikan maka di inginkan guru dapatmanjadi panutan yg pantas digugu & ditiru. 
Peran guru yang merupakan pengajar , tak cuma dituntut sebagi pengajar namun yang merupakan pengajar yg mengajar. Dalam menjalankan perannya, guru SD diangkatjuga sebagai guru kelas mesti sanggup mengajar seluruhnya mata pelajaran di SD kecuali penjaskes & agama. Tidak Cuma sanggup berperan juga sebagai pengajar guru SDpula dituntut menguasai bermacam macam taktik mengajar, trik merencanakan & jalankan pembelajaran. 
Sedangkan peran guru sbg pelatih, tampaknya tak terlampaui tidak sedikit dituntut bagi guru SD. Dikarenakan peran guru juga sebagai pelatih lebih tidak sedikitdilakukan oleh para pendidik terhadap siswa dewasa. Sedangkan guru SD lebih diutamakan berperan yang merupakan pengajar yg membinasebab peserta didik SD lebih memerlukan bimbingan & pengajaran. 

b) Peranan ortu dalam Pendidikan SD 
Seperti ketetapan dalam GBHN yg menyebut bahwa pendidikan jadi tanggung jawab mutlak antara keluarga, sekolah & warga. Peran mutlak orang lanjut umur ialahpastinya memasukan anaknya yg berumur 6 thn ke SD, yg sebahagian gede orangtua telah melakukannya dgn baik tetapi ada pun orang lanjut usia yg tak memasukan anaknya yg telah pass usia ke SD dgn beragam macam argumen
diluar itu orangtua pun berperan menopang penyelenggaraan pendidikan, bersama kiat bergabung dalam Tubuh Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3) yg dibentuk oleh sekolah yg beranggotakan para orang lanjut umur peserta didik. Peran orang lanjut usia dalam PB3 yaitu mempermudah kelancaran pendidikan, & memikirkanbermacam macam upaya buat meningkatkan kualitas pendidikan, namun tidak sedikit orang lanjut umur yg beranggapan peran orangtua dalam PB3 merupakan dgnberikan sumbangan berupa dana pendidikan. 

c) Peranan Penduduk dalam Pendidikan SD 
Peran juga penduduk dalam pendidikan sebuah dalam BAB XIII Pasal 47 Undang-Undang No. 20 thn 1989 menyangkut System Pendidikan Nasional, yg berbunyi : 
1. Penduduk juga sebagai kolega Pemerintahan berkesempatan yg seluas-luasnya buat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan nasonal. 
2. Ciri khas unit pendidikan yg diselenggarakan oleh penduduk terus diindahkan. 
3. Syarat-syarat & tata trik dalam penyelenggaraan ditetapkan dgn peraturan pemerintahan. 
Dari butir-butir di atas bisa diketahuai bahwa peran warga juga sebagai relasi pemerintahan, adalah pihak yg bekerja bersama-sama dalam rangka menyelenggarakan pendidikan. panduan penyelenggaraan pendidikan tercantum dalam PP No. 28/1990. BAB IV PAsal 5, ayat 1 menyebabkan bahwa “Pendirian unit pendidikan Basic oleh pemerintahan atau warga mesti memenuhi persyaratan tersedianya : 
1. Sekuang-kurangnya sepuluh peserta didik
2. Tenaga kependidikan terdiri atas sekurag-kurangnya seseorang guru buat tiap-tiap kelas bagi Sekolah Basic
3. Kurikulum berdasarkan kurikulum nasional yg berlaku; 
4. Sumber dana konsisten yg menjamin kelangsungan penyelenggaraan pendidikan & tak ada merugikan peserta didik
5. Ruangan mencari ilmupula 
6. Buku pelajaran & peralatan pendidikan peserta didik yg dimanfaatkan
Dalam menjalankan perannya juga sebagai rekan bisnis pemerintah warga akan mencetak Yayasan , Tubuh atau Dinas yg kusus menanggani unit pendidikan. Di dalam PP No. 28 th 1990 pula ditetapkan bahwa unit pendidikan basic yg didirikan oleh penduduk diselenggarakan oleh yayasan atau tubuh yg bersifat sosial, yg berarti bahwa yayasan tak boleh berorientasi kepada keperluan buat mencari keuntungan. Dikarenakan yayasan haruslah berdasarkan juga menolong mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mencapai maksud pendidiakn nasional. 
Tidak Hanya sbg penyelenggara pendidikan, yayasan bisa juga berperan yang merupakan donatur bagi berlangsungnya unit pendidikan tertentu. Dalam elemen ini, unitpendidikan tertentu mampu berkerja sama dgn penduduk di dunia business & para dermawan, buat mendapati sumber dana dalam rangka perluasan peluang menggali ilmu & peningkatan kualitas pendidikan. 
Penduduk serta berperan buat mengklasifikasikan anak umur SDyang belum disekolahkan. Disinilah peran warga yg amat utamalantaran masihlah ada anak-anak umur SDyg belum sekalah. 
B. Tatanan organisasi Pendidikan SD 
1. Dinas yg Bertanggung Jawab dalam Pendidikan SD 
Dengan Cara umum unit pendidikan yg bertanggung jawab dalam pengelolaan pendidikan SD, yakni Menteri Pendidikan & Kebudayaan. Perihal ini serasi bersama UU No. 2/1989 mengenai System Pendidikan Nasional pasal 49 yg menyebutkan “bahwa pengelolaan system pendidikan nasional merupakan tanggung jawab menter”i, makapendidikan SD yang merupakan sektor pendidikan basic & pendidikan nasional ialah tanggung jawab mentri. 
Pasal 9 BAB VI PP No. 28/1990 mengenai pengelolaan, mencantumkan 2 ayat. Ayat 1 menyebutkan “Pengadaan, pendayagunaan, & pengembangan tenaga kependidikan, kurikulum, buku pelajaran, & peralatan pendidikan dari unit pendidikan yg diselenggarakan oleh Pemerintah yakni tanggung jawab Menteri” & ayat 2 menyebut“Pengadaan, pemeliharaan & perbaikan gedung, pula penyediaan tanah buat Sekolah Basic yg diselenggarakan oleh Pemerintah yaitu tanggung jawab Pemerintah Daerah“. Dari ke-2 ayat di atas bisa disimpulkan pengelola Pendidikan SD merupakan tanggung jawab Departemen Pendidikan & Kebudayaan (Depdikbud) pulaDepartemen Dalam Negara (Pemerintahan Daerah). 
Terkecuali itu terhadap PP No.28/1990 Pasal 10, ayat 1 yg berbunyi : “Tanggung jawab atas pengelolaan madrasah dilimpahkan Menteri pada Menteri Agama”, makaDepartemen Agama bertanggung jawab turutama buat pengelolaan madrasah. Setelah Itu, tanggung jawab pendidikan SD serta terletak terhadap yayasan atau tubuh ygmenyelenggarakan pendidikan itu. Dgn begitu ada 4 pihak yg bertanggung jawab kepada pendidikan SDS, ialah : 

1. Menteri Pendidikan & Kebudayaan 
2. Pemerintahan Daerah 
3. Menteri Agama 
4. Yayasan atau Tubuh Pendidikan Swasta 


2. Tanggung Jawab Departemen Pendidikan & Kebudayaan 
Seperti terhadap ayat 1 di atas, Menteri Pendidikan & Kebudayaan bertanggung jawab kepada pengadaan, pendayagunaan, & pengembangan : 

a. tenaga kependidikan, 
b. kurikulum kependidikan, pun 
c. buku pelajaran, & peralatan pendidikan 
Bersama begitu Menteri Pendidikan & Kebudayaan bertanggung jawab atas bagian akademik pendidikan SD. Pengadaan, pendayagunaan, & pengembangan tenaga kependidikan mencakup membina atau menyiapkan calaon guru-guru SD, mengangkat,& menempatkannya, selanjutnya membinanya lewat beraneka macam aktivitasantara lain penataran atau Peluang utk menyambung sekolah. Pendayagunaan tenaga kependidikan dalam arti pengangkatan & penempatan merupakan tanggung jawab Departemen Pendidikan & Kebudayaan. Tapi dalam pelaksanaannya, pengadaan & pendayagunaan tenaga kependidikan dilakuka dengan cara terpadudengan beragamdinas terkait terutama bersama Pemerintah Daerah juga sebagai pemakai tenaga kependidikan. 
Pengadaan, pendayagunaan, & pengembangan pekerjaan ini dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan kurikulum & Media Pendidikan. Tiap-tiap berjalan perubahan kurikulum pasti mesti disosialisasikan ialah menyampaiakn/ mengenalkan kurikulum baru tersebut terhadap sekolah yg dapat menggunakannya baik didaerah pusatataupun daerah yg pasti saja yakni tanggung jawab Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 
Depdikbud serta bertanggung jawab atas pengadaan, pendayagunaan, & pengembanganbuku pelajaran & peralatan pendidikan. Oleh lantaran itu, Depdikbud mengadakan buku pelajaran & media pendidik yg dimanfaatkan seperti buku paket SD, & media pelajaran lain yg disebarkan ke beraneka ragam SD. 

3. Tanggung Jawab Pemerintahan Daerah 
Serasi bersama ayat 2, pasal 9 Bab VI PP No. 28/1990, bertanggung jawab Pemerintahan Daerah, dalam pendidikan basic ialah Pengadaan, pemeliharaan & perbaikan gedung, pun penyediaan tanah. Pengadaan mencakup pendirian gedung baru, terutama utk Sd yg baru dibangun. Peliharaan & perbaikan gedung mengacu terhadapgedung yg telah ada. Sedangkan penyediaan tanah yakni utk mendirikan SD baru. 

4. Tanggung jawab Menteri Agama 
Kepada pasal 10 ayat 2 menyebut bahwa “pengadaan, pendayagunaan, & pengembangan tenaga kependidikan yg diselenggarakan oleh Departemen Agama diatur oleh Menteri Agama sesudah mendengarkan pertimbangan Menteri (Pendidikan & Kebudayaan)”. Unit pendidikan yg diselenggarakan oleh Departemen Agama mempunyaitenaga kependidikan, kurikulum, biku pelajaran, & media pendidikan yg khas, 

5. Tanggung Jawab Yayasan Tubuh Pendidikan Swasta 
Dalam PP No. 23/1990, pasal 9 ayat 4 berbunyi : "Pengadaan & pendayagunaan tenaga kependidikan, buku pelajaran, pealatan pendidikan, tanah & gedung beserta pemeliharaannya kepada unit pendidikan yg diselenggarakan oleh warga yaitu tanggung jawab yayasan atau tubuh yg menyelenggarakan pendidikan yg bersangkutan”. 
Yayasan atau tubuh penyelenggara pendidikan bertanggung jawaab kepada tersedianya tenaga kependidikan, buku pelajaran, peralatan pendidikan, tanah & gedung, sekaligus memeliharanya. Oleh sebab itu, bagi para guru senantiasa disediakan peluang utk mengembangkan diri, baik berupa penataran, ataupun menyambung sekolah.
http://pendidikanmendows.blogspot.co.id/2015/10/hakikat-pendidikan-sekolah-dasar.html

Kopiah Peci Songkok Presiden
Mahar nikah jombang
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Hakikat Pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Unknown