.net - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirajmengingatkan kepada para santri supaya terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi Pancasila.
"Indonesia ini darussalam, bukan darul Islam, negara yang tenang merangkul semua bangsa dan budaya," kata Kiai Said Aqil ketika peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Kiai Said Aqil menyebutkan, Pancasila harus diterima seluruh anak bangsa yang mengaku dirinya Indonesia. Sebab, lahirnya Pancasila juga atas tugas ulama dan nasionalis.
"Menolak Pancasila silakan hidup di Afghanistan. Kaum santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa," sebut dia.
Ia menambahkan, momentum Hari Santri ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan. Menurutnya, mencintai agama harus bersamaan mencintai Tanah Air.
"Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas Tanah Air, alasannya yakni itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan," ujar Kiai Said Aqil.
Dihadiri Ribuan Santri
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar apel untuk memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober. Acara Hari Santri 2017 itu digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mengingatkan kepada para santri perihal pentingnya mencintai sesama anak bangsa, apapun latar belakangnya.
"Tidak boleh ada permusuhan kecuali kepada pelanggar hukum, teroris, bandar pijat, bandar narkoba," kata Kiai Said Aqil, Minggu (22/10/2017).
Dia menuturkan, salah satu tugas besar santri dalam perjuangan kemerdekaan yakni resolusi jihad yang dikelurkan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, di Jawa Timur. Tanpa itu, tak ada perlawanan melawan penjajah Belanda di Surabaya.
"Kiai Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad, yakni hukumnya melawan penjaajah yakni fardu ‘ain. Tanpa resolusi jihad, tidak akan ada gerakan 10 November di Surabaya yang diperingati menjadi hari pahlawan," tutur dia.
Acara apel Hari Santri Nasional ini selain dihadiri oleh jajaran petinggi PBNU, juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjaho Kumolo, perwakilan pejabat TNI-Polri dan ribuan santri dari beberapa daerah.[liputan6.com]
"Indonesia ini darussalam, bukan darul Islam, negara yang tenang merangkul semua bangsa dan budaya," kata Kiai Said Aqil ketika peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Kiai Said Aqil menyebutkan, Pancasila harus diterima seluruh anak bangsa yang mengaku dirinya Indonesia. Sebab, lahirnya Pancasila juga atas tugas ulama dan nasionalis.
"Menolak Pancasila silakan hidup di Afghanistan. Kaum santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa," sebut dia.
Ia menambahkan, momentum Hari Santri ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan. Menurutnya, mencintai agama harus bersamaan mencintai Tanah Air.
"Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas Tanah Air, alasannya yakni itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan," ujar Kiai Said Aqil.
Dihadiri Ribuan Santri
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar apel untuk memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober. Acara Hari Santri 2017 itu digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mengingatkan kepada para santri perihal pentingnya mencintai sesama anak bangsa, apapun latar belakangnya.
"Tidak boleh ada permusuhan kecuali kepada pelanggar hukum, teroris, bandar pijat, bandar narkoba," kata Kiai Said Aqil, Minggu (22/10/2017).
Dia menuturkan, salah satu tugas besar santri dalam perjuangan kemerdekaan yakni resolusi jihad yang dikelurkan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, di Jawa Timur. Tanpa itu, tak ada perlawanan melawan penjajah Belanda di Surabaya.
"Kiai Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad, yakni hukumnya melawan penjaajah yakni fardu ‘ain. Tanpa resolusi jihad, tidak akan ada gerakan 10 November di Surabaya yang diperingati menjadi hari pahlawan," tutur dia.
Acara apel Hari Santri Nasional ini selain dihadiri oleh jajaran petinggi PBNU, juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjaho Kumolo, perwakilan pejabat TNI-Polri dan ribuan santri dari beberapa daerah.[liputan6.com]
0 komentar:
Posting Komentar