085749607473 Jual Peci Kopiah Songkok Gus Mus: Tantangan Menjadi Santri Saat Ini Jauh Lebih Makin Berat

.net - Ulama terkemuka, KH Ahmad Mustofa Bisri, menegaskan tantangan menjadi santri ketika ini jauh lebih besar ketimbang santri di kurun sebelumnya. Berbagai gempuran kepada santri ketika ini akan terus dirasakan, terlebih ketika ini juga telah muncul kurun dunia maya.

Dia menyebutkan, perlakuan antara kiai dengan santri pun ketika ini juga telah berbeda. Jika sebelumnya kalangan santri masih sering ditunggui oleh kiainya, ketika ini telah digantikan dengan kiai muda yang memiliki segudang kesibukan.

"Setiap zaman itu tantangannya lebih berat. Santri dulu masih banyak ditunggui kiai-kiai. Tambah lama, kiai-kiai sepuh digantikan dengan kiai-kiai enom (muda). Lama-lama kiai enom diganti ustadz enom. Makara tantangannya lebih banyak," jelasnya ketika ditemui, Minggu (22/10/17).

Lebih lanjut Gus Mus, demikian pengasuh Ponpes Raudlatuth Thalibien Rembang ini biasa disapa, berharap para santri ikut memahami dunia sosial. Menurutnya, perkembangan media umum ketika ini kuat besar terhadap kehidupan sosial bermasyarakat, tak terkecuali di kalangan santri.


"Media sosial di mana orang mampu bersembunyi, untuk berteriak lalu tidak kelihatan wajahnya. Akunnya gambar lain, jadi tidak karuan siapa yang ngomong. Itu tantangan untuk santri, bagaimana beliau menyikapi itu semua," tuturnya.

Menurutnya, santri dapat dibagi menjadi beberapa golongan. Mulai dari santri yang masih aktif mondok, santri yang telah lulus, dan santri yang telah berbaur dengan masyarakat. Menurutnya, semua punya tugas penting untuk menjaga kesatuan NKRI.

"Kalau santri yang masih di pondok ya perjuangannya ngaji itu, biar nanti ketika beliau terjun di masyarakat beliau punya bekal untuk berjuang. Sedangkan yang sudah di masyarakat itu juga macem-macem. Tinggal beliau mau bergerak di mana,asal masing-masing itu tetap ingat bahwa mereka itu bab dari bangsa Indonesia," tandasnya. 
(mbr/mbr/detikcom)

Gus Mus 08.35