.net - Polresta Tangerang menyiapkan 1.000 kitab kuning dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Kitab kuning itu akan dibagikan kepada para santri di sejumlah pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tangerang.
"Hari santri merupakan apresiasi Pak Presiden terhadap kalangan pesantren. Di sisi lain, Pak Jokowi mendorong gerakan literasi atau gerakan membaca dan menulis. Mewakafkan kitab kuning untuk santri, Insya Yang Mahakuasa pahalanya terus berjalan sebab kitab yang diberikan digunakan untuk mencari ilmu," jelas Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (22/10/2017).
Pembagian 1.000 kitab kuning itu akan dilaksanakan pada Senin (23/10) besok. Sabilul tidak menyebutkan pendistribusian kitab kuning itu ke mana saja, tetapi akan salurkan ke beberapa pondok pesantren yang ada di Kabupaten Tangerang.
Inisiatifnya mewakafkan kitab kuning itu sebab beliau sendiri melihat ada beberapa santri yang masih kesulitan membeli kitab kuning. Di samping itu, pertolongan kitab kuning juga dapat meningkatkan budaya membaca.
"Untuk itu, di hari santri ini, sangat sempurna jika kita menyisihkan sebagian rezeki untuk memberi kitab kuning kepada santri, supaya santri bisa terus mengaji dan sejalan dengan visi Pak Jokowi yaitu gerakan literasi. Kita bisa mendorong, gerakan literasi berbasis santri bersama polisi," paparnya.
Adapun, kitab kuning yang akan dibagikan kepada para santri di Kabupaten Tangerang yaitu Kitab Ta'lim Mutaalim karya Syeh Az-Zarnuji. Kitab Ta'lim yaitu kitab yang berisi tata cara mencar ilmu termasuk cara menghormati guru.
Di hampir semua pesantren mempelajari kitab tersebut, sehingga beliau berharap supaya wakaf kitab kuning lebih bermanfaat. Selain itu, Sabilul juga memilih membagikan kitab kuning, sebab kitab kuning sangat identik dengan santri.
"Kitab kuning yaitu istilah yang digunakan untuk merujuk karya-karya monumental ulama. Kitab kuning sangat identik dengan santri. Setiap santri pasti pernah bersentuhan dengan kitab kuning, namun, tidak semua santri memiliki kesempatan membeli atau memiliki kitab kuning," lanjutnya.
Demi meneruskan keberadaan para pencari ilmu, maka polisi membantu santri supaya bisa terus mengaji dengan mewakafkan kitab kuning. "Mencari ilmu yaitu jihad. Dan membantu yang sedang berjihad semoga mendapat manfaat yang sama," ucapnya.
Sebagai wujud apresiasi dalam peringatan Hari Santri ini, Polresta Tangerang akan berbusana ala santri dalam aktivitas pelayanan, pada Senin (23/10) besok. Para polisi akan mengenakan peci atau songkok dan sarung.
Polresta Tangerang juga bekerja sama dengan Pemkab Tangerang dan Kemenag Kabupaten Tangerang akan menggelar apel akbar Hari Santri. Kegiatan apel akan diisi deklarasi anti radikalisme dan ikrar santri untuk NKRI.
"Semoga Hari Santri dapat diresapi tidak sekadar seremoni dan selebrasi. Tapi kita polisi bisa meneladi abjad santri yang mandiri, bersahaja, rendah hati, dan gigih dalam mengamalkan tugas," ungkap Sabilul.
Lebih jauh, Sabilul bicara mengenai santri. Menurutnya, santri memiliki karakteristik yang taat pada perintah kiai sebagai alim ulama.
"Santri yaitu cendekiawan Islam yang tekun mengamalkan aliran agama. Yang paling menonjol dari abjad santri yaitu abjad "enggih, Kiai". Santri patuh pada perintah kiai sebab kiai merupakan warosatul anbiya (pewaris para nabi). Ini yaitu manifestasi dari surat An-Nisa ayat 59 yang pada intinya mematuhi Rasul dan ulil amri atau pemerintah," terangnya.
(mei/idh/detikcom)
"Hari santri merupakan apresiasi Pak Presiden terhadap kalangan pesantren. Di sisi lain, Pak Jokowi mendorong gerakan literasi atau gerakan membaca dan menulis. Mewakafkan kitab kuning untuk santri, Insya Yang Mahakuasa pahalanya terus berjalan sebab kitab yang diberikan digunakan untuk mencari ilmu," jelas Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (22/10/2017).
Pembagian 1.000 kitab kuning itu akan dilaksanakan pada Senin (23/10) besok. Sabilul tidak menyebutkan pendistribusian kitab kuning itu ke mana saja, tetapi akan salurkan ke beberapa pondok pesantren yang ada di Kabupaten Tangerang.
Inisiatifnya mewakafkan kitab kuning itu sebab beliau sendiri melihat ada beberapa santri yang masih kesulitan membeli kitab kuning. Di samping itu, pertolongan kitab kuning juga dapat meningkatkan budaya membaca.
"Untuk itu, di hari santri ini, sangat sempurna jika kita menyisihkan sebagian rezeki untuk memberi kitab kuning kepada santri, supaya santri bisa terus mengaji dan sejalan dengan visi Pak Jokowi yaitu gerakan literasi. Kita bisa mendorong, gerakan literasi berbasis santri bersama polisi," paparnya.
Adapun, kitab kuning yang akan dibagikan kepada para santri di Kabupaten Tangerang yaitu Kitab Ta'lim Mutaalim karya Syeh Az-Zarnuji. Kitab Ta'lim yaitu kitab yang berisi tata cara mencar ilmu termasuk cara menghormati guru.
Di hampir semua pesantren mempelajari kitab tersebut, sehingga beliau berharap supaya wakaf kitab kuning lebih bermanfaat. Selain itu, Sabilul juga memilih membagikan kitab kuning, sebab kitab kuning sangat identik dengan santri.
"Kitab kuning yaitu istilah yang digunakan untuk merujuk karya-karya monumental ulama. Kitab kuning sangat identik dengan santri. Setiap santri pasti pernah bersentuhan dengan kitab kuning, namun, tidak semua santri memiliki kesempatan membeli atau memiliki kitab kuning," lanjutnya.
Demi meneruskan keberadaan para pencari ilmu, maka polisi membantu santri supaya bisa terus mengaji dengan mewakafkan kitab kuning. "Mencari ilmu yaitu jihad. Dan membantu yang sedang berjihad semoga mendapat manfaat yang sama," ucapnya.
Sebagai wujud apresiasi dalam peringatan Hari Santri ini, Polresta Tangerang akan berbusana ala santri dalam aktivitas pelayanan, pada Senin (23/10) besok. Para polisi akan mengenakan peci atau songkok dan sarung.
Polresta Tangerang juga bekerja sama dengan Pemkab Tangerang dan Kemenag Kabupaten Tangerang akan menggelar apel akbar Hari Santri. Kegiatan apel akan diisi deklarasi anti radikalisme dan ikrar santri untuk NKRI.
"Semoga Hari Santri dapat diresapi tidak sekadar seremoni dan selebrasi. Tapi kita polisi bisa meneladi abjad santri yang mandiri, bersahaja, rendah hati, dan gigih dalam mengamalkan tugas," ungkap Sabilul.
Lebih jauh, Sabilul bicara mengenai santri. Menurutnya, santri memiliki karakteristik yang taat pada perintah kiai sebagai alim ulama.
"Santri yaitu cendekiawan Islam yang tekun mengamalkan aliran agama. Yang paling menonjol dari abjad santri yaitu abjad "enggih, Kiai". Santri patuh pada perintah kiai sebab kiai merupakan warosatul anbiya (pewaris para nabi). Ini yaitu manifestasi dari surat An-Nisa ayat 59 yang pada intinya mematuhi Rasul dan ulil amri atau pemerintah," terangnya.
(mei/idh/detikcom)
0 komentar:
Posting Komentar